Inovasi dalam Bentuk Figur kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta
Latar belakang atau yang melatar belakangi bahwa kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai Adiluhung pada aspek pertunjukan dan sastra, tapi pada aspek bentuknya. mengutamakan pada figur kayon yang memiliki atau yang penuh nilai Adiluhung. Dalam perkembangannya seiring perkembangan zaman.
Kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai Adiluhung pada aspek pertunjukkan dan sastra, tetapi juga pada aspek bentuk Pandu Pramudita. Gunungan dalam wayang biasa juga disebut kayon, yaitu salah satu unsur yang mendukung pergelaran wayang. Dalam gunungan terdapat ornament yang sangat unik dan makna yang dalam. Disebut gunungan karena berbentuk segitiga, seperti gunung. Disebut kayon, kata ini mungkin juga semula berasal dari Bahasa arab “chayu” yang berarti hidup. Wayang kayon memiliki beberapa perubahan pada waktu ke waktu. Dari mulai Geni dadi sucining jagat, Gapura lima retuning bumi dan Figur kayon gapuran.
Wayang Kulit Kayon memiliki 6 ragam bentuk, yaitu:
- Ragam Ukuran : Tinggi 75 – 99 Cm, Lebar 38 – 59 Cm
- Ragam Raut Bidang : Wengku, Bedhahan dan Kadiwengku
- Ragam Isian : 97 ragam terdiri dari tumbuhan (20), hewan (43), makhluk mitologis (6), benda alam (11), buatan (13) dan symbol (4).
- Ragam Tatahan : 14 ragam terdiri dari, bubukan tratasan, untu walang, bubukan iring, mas-masan, gubahan, inten-intenan, smunem, sekar katu, patnan, seritan, sembuliyan, pipil dan susnik.
- Ragam Sunggingan : Sorotan, Gemblengan dan Padang Bulan.
- Ragam Sunggingan belakang : Sunggingan Api dan Sunggingan Air
Komentar
Posting Komentar